Minggu, 28 April 2013

Biografi Carl Friedrich Gauss



BIOGRAFI CARL FRIEDRICH GAUSS
                Carl Friedrich Gauss adalah seorang ahli Matematika dan Fisika yang berasal dari Jerman. Dia lahir pada tanggal 30 April 1977. Gauss berkontribusi di banyak bidang, yaitu pada Teori Angka, Aljabar, Statistik, Analisis, Perbedaan Geometri, Geo-Fisika, Elektrostatik, Astronomy, dan Optik.
            Carl Friedrich Gauss sering disebut juga ‘Princeps Mathematicorum’ atau Pangerannya Matematika. Dia juga adalah bagian penting dalam sejarah kemajuan Matematika di Dunia. Dia pernah bilang bahwa Matematika adalah ‘Ratunya Ilmu Pengetahuan’.
            Gauss Lahir di Braunschweig, sebuah daerah yang sekarang menjadi bagian Lower Saxony, Jerman.  Kedua Orang Tua-nya adalah pekerja kelas bawah. Gauss adalah seorang anak ajaib, seperti yang banyak dikatakan oleh banyak sejarawan. Banyak cerita mengenai kemampuannya memecahkan hal-hal yang dipecahkan saat dia masih kecil. Dia menyelesaikan Disqusitiones Arithmaticae, sebuah pencapain hebatnya, pada tahun 1798 di umur 21 tahun.
            Tahun 1976 merupakan tahun paling produktif, baik bagi Gauss maupun bagi Teori Angka. Dia menemukan kerangka Heptadecagon pada 30 Maret. Dia lalu menemukan Modul Matematika Lanjut, yang mempermudah perhitungan dalam matematika. Pada 8 April dia membuktikan hukum Timbal Balik Kuadrat. Hukum ini membolehkan para ahli matematika untuk menentukan pecahan dalam setiap persamaan kuadrat dalam modul aritmatika. Teori Angka Prima, yang diduga ditemukan Gauss pada 31 May, memberikan sebuah pemaham tentang bagaimana angka – angka Prima dibagikan kepada Integer.
            Pada tahun 1799, sebuah bukti pada teori ‘setiap 1 fungsi integral rasional aljabar dapat diselesaikan menjadi faktor pangkat 1 atau 2’, Gauss membuktikan Teori Fundamental Aljabar yang mengatakan bahwa setiap variabel polinomial tetap dengan coefficient yang rumit memiliki setidaknya 1 akar kompleks. Beberapa ahli matematika, termasuk Jean le Rond d’Alembert membuat beberapa kesalahan sebelum Gauss muncul, dan pekerjaan Gauss sendiri merupakan kritik kepada pekerjaan d’Alembert. Ironisnya, percobaan Gauss sendiri tidak dapat diterima, sehingga kita harus menggunakan Teori Kurva Jordan.
            Pada tahun 1801, Gauss memberikan beberapa kontribusi penting ke dalam Matematika, dengan bukunya Disquisitiones Arithmaticae, yang memperkenalkan sebuah simbol Ξ untuk pencocokan dan digunakan pada sebuah presentasi Modular Arithmatic, memberikan 2 buah bukti tentang hukum Quadratic Reciprocity.
            Pada tahun yang sama, seorang Astronomi asal Italia, Giuseppe Piazzi menemukan planet kecil yang diberi nama Ceres. Piazzi hanya mampu melacak Ceres selama 3 bulan, mengikutinya pada 3 derajat sepanjang langit malam. Lalu, planet itu menghilang secara sementara dibalik matahari. Beberapa bulan kemudian, saat Ceres seharusnya muncul lagi, Piazzi tidak bisa menemukannya.
            Gauss yang mendengar hal ini langsung mencoba memecahkan permasalahannya. Setelah 3 bulan yang intens dengan penelitian, dia akhirnya bisa mempridiksi posisi Ceres pada Desember 1801, hampir setahun setelah pertama kali ditemukan, dan ternyata penilitian Gauss memiliki keakuratan hinggi setengah derajat saat Ceres ditemukan lagi oleh Franz Xaver Von Zach.
            Zach mengatakan, ‘Tanpa pengetahuan dan perhitungan dari Gauss, kita tidak mungkin menemukan planet Ceres lagi’. Meskipun Gauss bilang bahwa dia melakukan hal tersebut semata – mata karena dukungan finansial dari Duke, dia meragukan aturan tersebut, dan tidak percaya bahwa murni matematika tidaklah cukup untuk mendukungnya. Meskipun begitu, ia ditunjuk menjadi Professor dibidang Astronomi dan menjadi Direktur Pusat Observasi Astronomi di Gottingen, sebuah posisi yang dia jabat hingga akhir masanya.
            Pada tahun 1818 Gauss menggunakan kemampuan berhitungnya untuk penggunaan praktik, menggunakannya untuk Survey Geodesis di Kerajaan Hanover. Untuk membantu survey tersebut, dia menciptakan sebuah alat bernama Heliotrope, sebuah alat yang menggunakan kaca untuk memantulkan cahaya matahari menuju sebuah tempat yang sangat jauh, untuk mengukur posisi tempat tersebut. Pada tahun 1821, dia diangkat menjadi anggota Royal Swedish Academy of Science.
            Pada tahun 1831, Gauss membentuk sebuah kolaborasi yang menguntungkan dengan seorang professor fisika bernama Wilhelm Weber, dimana mereka menemukan sebuah pengetahuan baru tentang Magnetisme (termasuk penggunaan magnet berdasarkan berat, waktu, dan panjang) dan penemuan Hukum Sirkuit Kirchoff pada bidang elektronik.
            Pada tahun 1840, Gauss menerbitkan bukunya yang paling berpengaruh, diopstriche Untersuchungen, dimana dia memberikan analisis sistematis yang pertama pada formasi gambar dibawah Paraxial Approximation. Diantara beberapa hasil Gauss, dia menunjukkan dibawah pendekatan paraxial , sebuah sistem optik dapat dikarakteristikan berdasarkan posisi kardinal-nya, dan dia memberikan Formula Lensa Gauss.
            Pada tahun 1855, Gauss meninggal di Gottingen, dan dikubur di Albanifriedhof. 2 orang memberikan pidato pemakamannya, yang pertama adalah anak angkatnya, Heinrich Edward, dan wolfgang Sartorius von Walterhausen, dimana dia adalah teman dekat Gauss dan seorang penulis biografi. Otaknya disimpan dan dipelajari oleh Rudolf Wagner yang menemukan bahwa berat otaknnya adalah 1,492 gram dan bagian area cerebral-nya seluas 219,588 milimeter persegi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar