BIOGRAFI CARL FRIEDRICH GAUSS
Carl Friedrich Gauss adalah
seorang ahli Matematika dan Fisika yang berasal dari Jerman. Dia lahir pada
tanggal 30 April 1977. Gauss berkontribusi di banyak bidang, yaitu pada Teori
Angka, Aljabar, Statistik, Analisis, Perbedaan Geometri, Geo-Fisika, Elektrostatik,
Astronomy, dan Optik.
Carl Friedrich Gauss sering disebut
juga ‘Princeps Mathematicorum’ atau Pangerannya Matematika. Dia juga adalah
bagian penting dalam sejarah kemajuan Matematika di Dunia. Dia pernah bilang
bahwa Matematika adalah ‘Ratunya Ilmu Pengetahuan’.
Gauss Lahir di Braunschweig, sebuah
daerah yang sekarang menjadi bagian Lower Saxony, Jerman. Kedua Orang Tua-nya adalah pekerja kelas
bawah. Gauss adalah seorang anak ajaib, seperti yang banyak dikatakan oleh
banyak sejarawan. Banyak cerita mengenai kemampuannya memecahkan hal-hal yang
dipecahkan saat dia masih kecil. Dia menyelesaikan Disqusitiones Arithmaticae, sebuah pencapain hebatnya, pada tahun
1798 di umur 21 tahun.
Tahun 1976 merupakan tahun paling
produktif, baik bagi Gauss maupun bagi Teori Angka. Dia menemukan kerangka
Heptadecagon pada 30 Maret. Dia lalu menemukan Modul Matematika Lanjut, yang
mempermudah perhitungan dalam matematika. Pada 8 April dia membuktikan hukum Timbal Balik Kuadrat. Hukum ini
membolehkan para ahli matematika untuk menentukan pecahan dalam setiap
persamaan kuadrat dalam modul aritmatika. Teori Angka Prima, yang diduga
ditemukan Gauss pada 31 May, memberikan sebuah pemaham tentang bagaimana angka –
angka Prima dibagikan kepada Integer.
Pada tahun 1799, sebuah bukti pada
teori ‘setiap 1 fungsi integral rasional aljabar dapat diselesaikan menjadi
faktor pangkat 1 atau 2’, Gauss membuktikan Teori
Fundamental Aljabar yang mengatakan bahwa setiap variabel polinomial tetap
dengan coefficient yang rumit memiliki setidaknya 1 akar kompleks. Beberapa ahli
matematika, termasuk Jean le Rond d’Alembert membuat beberapa kesalahan sebelum
Gauss muncul, dan pekerjaan Gauss sendiri merupakan kritik kepada pekerjaan d’Alembert.
Ironisnya, percobaan Gauss sendiri tidak dapat diterima, sehingga kita harus
menggunakan Teori Kurva Jordan.
Pada tahun 1801, Gauss memberikan
beberapa kontribusi penting ke dalam Matematika, dengan bukunya Disquisitiones Arithmaticae, yang
memperkenalkan sebuah simbol Ξ untuk pencocokan dan digunakan pada sebuah
presentasi Modular Arithmatic,
memberikan 2 buah bukti tentang hukum Quadratic
Reciprocity.
Pada tahun yang sama, seorang
Astronomi asal Italia, Giuseppe Piazzi menemukan planet kecil yang diberi nama Ceres. Piazzi hanya mampu melacak Ceres
selama 3 bulan, mengikutinya pada 3 derajat sepanjang langit malam. Lalu,
planet itu menghilang secara sementara dibalik matahari. Beberapa bulan
kemudian, saat Ceres seharusnya muncul lagi, Piazzi tidak bisa menemukannya.
Gauss yang mendengar hal ini
langsung mencoba memecahkan permasalahannya. Setelah 3 bulan yang intens dengan
penelitian, dia akhirnya bisa mempridiksi posisi Ceres pada Desember 1801,
hampir setahun setelah pertama kali ditemukan, dan ternyata penilitian Gauss
memiliki keakuratan hinggi setengah derajat saat Ceres ditemukan lagi oleh Franz Xaver Von Zach.
Zach mengatakan, ‘Tanpa pengetahuan
dan perhitungan dari Gauss, kita tidak mungkin menemukan planet Ceres lagi’. Meskipun
Gauss bilang bahwa dia melakukan hal tersebut semata – mata karena dukungan
finansial dari Duke, dia meragukan aturan tersebut, dan tidak percaya bahwa murni
matematika tidaklah cukup untuk mendukungnya. Meskipun begitu, ia ditunjuk
menjadi Professor dibidang Astronomi dan menjadi Direktur Pusat Observasi
Astronomi di Gottingen, sebuah posisi yang dia jabat hingga akhir masanya.
Pada tahun 1818 Gauss menggunakan
kemampuan berhitungnya untuk penggunaan praktik, menggunakannya untuk Survey
Geodesis di Kerajaan Hanover. Untuk membantu survey tersebut, dia menciptakan
sebuah alat bernama Heliotrope,
sebuah alat yang menggunakan kaca untuk memantulkan cahaya matahari menuju
sebuah tempat yang sangat jauh, untuk mengukur posisi tempat tersebut. Pada
tahun 1821, dia diangkat menjadi anggota Royal
Swedish Academy of Science.
Pada tahun 1831, Gauss membentuk
sebuah kolaborasi yang menguntungkan dengan seorang professor fisika bernama
Wilhelm Weber, dimana mereka menemukan sebuah pengetahuan baru tentang
Magnetisme (termasuk penggunaan magnet berdasarkan berat, waktu, dan panjang)
dan penemuan Hukum Sirkuit Kirchoff
pada bidang elektronik.
Pada tahun 1840, Gauss menerbitkan
bukunya yang paling berpengaruh, diopstriche
Untersuchungen, dimana dia memberikan analisis sistematis yang pertama pada
formasi gambar dibawah Paraxial
Approximation. Diantara beberapa hasil Gauss, dia menunjukkan dibawah pendekatan
paraxial , sebuah sistem optik dapat dikarakteristikan berdasarkan posisi
kardinal-nya, dan dia memberikan Formula Lensa Gauss.
Pada tahun 1855, Gauss meninggal di
Gottingen, dan dikubur di Albanifriedhof. 2 orang memberikan pidato
pemakamannya, yang pertama adalah anak angkatnya, Heinrich Edward, dan wolfgang
Sartorius von Walterhausen, dimana dia adalah teman dekat Gauss dan seorang
penulis biografi. Otaknya disimpan dan dipelajari oleh Rudolf Wagner yang
menemukan bahwa berat otaknnya adalah 1,492 gram dan bagian area cerebral-nya
seluas 219,588 milimeter persegi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar