Rabu, 09 November 2011

Permasalahan di Lembaga Politik


PERMASALAHAN LEMBAGA POLITIK

            Lembaga Politik adalah Secara awam berarti suatu organisasi, tetapi lembaga bisa juga merupakan suatu kebiasaan atau perilaku yang terpola. Perkawinan adalah lembaga sosial, baik yang diakui oleh negara lewat KUA atau Catatan Sipil di Indonesia maupun yang diakui oleh masyarakat saja tanpa pengakuan negara. Dalam konteks ini suatu organisasi juga adalah suatu perilaku yang terpola dengan memberikan jabatan pada orang-orang tertentu untuk menjalankan fungsi tertentu demi pencapaian tujuan bersama, organisasi bisa formal maupun informal. Lembaga politik adalah perilaku politik yang terpola dalam bidang politik.
            Ada beberapa permasalahan yang terjadi di lembaga politik ini dan merugikan banyak pihak, semisal :
a)      ANARKISME
Anarkisme adalah teori politik yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat tanpa hirarkis (baik dalam politik, ekonomi, maupun sosial). Para Anarkis berusaha mempertahankan bahwa anarki, ketiadaan aturan-aturan, adalah sebuah format yang dapat diterapkan dalam sistem sosial dan dapat menciptakan kebebasan individu dan kebersamaan sosial. Anarkis melihat bahwa tujuan akhir dari kebebasan dan kebersamaan sebagai sebuah kerjasama yang saling membangun antara satu dengan yang lainnya. Menurut pendapat saya, cara menanggulangi anarkisme itu adalah kesadaran dari masyarakat sendiri, dan dengan bantuan aparat hukum yg tegas maka hal ini bisa di minimalisir.

b)      TUJUAN POLITIK YANG SALAH
Pada masa-masa ini, saya sering melihat para partai politik dan para anggotanya berebut kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Namun, kebanyakan dari mereka yang sudah terpilih, malah melakukan banyak hal-hal yang salah. Tujuan politik mereka berubah, dari yang seharusnya menyalurkan aspirasi rakyat, membangun negeri dengan baik, malah menjadi ajang mencari uang dan popularitas. Menurut saya, cara menanggulangi cukup mudah. Jika ada seorang anggota dewan yang terlihat tidak serius dalam menjalani profesinya, yang sebenarnya di berikan rakyat kepada dia, lebih baik di copot saja karena hanya membuang waktu, uang, dan tenaga. Lebih baik di berikan kepada mereka yang benar-benar serius dalam menjalankan amanat rakyat.




c)      DIJADIKAN AJANG MENJATUHKAN LAWAN POLITIK
Hal ini sangat sering terjadi. Jika kita melihat tayang di televisi, maka banyak cara dari para anggota partai politik untuk menjatuhkan lawan politik mereka. Kebanyakan, mereka menggunakan debat politik terbuka dan menyerang lawan, atau malah menggunakan media massa untuk menjatuhkan lawan politiknya. Untuk hal ini, saran saya adalah bila terjadi hal yang menurut saya kurang benar ini maka lebih baik di hukum saja agar tidak merepotkan rakyat. Padahal mereka para pemimpin tapi malah bertengkar di media. Hal yang tidak patut di tiru.

            Banyak kesalahan yang sebenarnya terjadi, namun kita sebagai masyarakat tidak bisa banyak berbuat akibat besarnya kekuasaan para pemimpin bangsa. Seperti wejangan yang di berikan para pemimpin Indonesia terdahulu, “Indonesia tidak bisa di hancurkan dari luar, namun Indonesia hanya bisa hancur oleh bangsa itu sendiri apabila tidak adanya kerukunan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar