PERBEDAAN OS LINUX VS WINDOWS
DARI SEGI KEAMANAN
Nama Kelompok :
1. Muhammad Ikhsan
2. Fajar Sidik
3. Ika Sakra Olivia
4. Yogi Risdiyanto
5. Ferry Irawan
Komponen Arsitektur
Keamanan Linux :
·
Account
Pemakai (user account)
Keuntungan :
- Kekuasaan
dalam satu account yaitu root, sehingga mudah dalam administrasi system.
- Kecerobohan
salah satu user tidak berpengaruh kepada system secara keseluruhan.
- Masing-masing user memiliki privacy yang
ketat.
Macam User :
-
Root :
kontrol system file, user, sumber daya (devices) dan akses jaringan
-
User :
account dengan kekuasaan yang diatur oleh root dalam melakukan aktifitas dalam
system.
-
Group :
kumpulan user yang memiliki hak sharing yang sejenis terhadap suatu devices
tertentu.
·
Kontrol
Akses secara Diskresi (Discretionary Access control)
Discretionary
Access control (DAC) adalah metode pembatasan yang ketat, yang meliputi :
-
Setiap account memiliki username dan password
sendiri.
-
Setiap file/device memiliki
atribut(read/write/execution) kepemilikan, group, dan user umum.
Jika kita lakukan list secara detail menggunakan $ls
–l, kita dapat melihat penerapan DAC pada file system linux :
d rw- - -x
- - - 5 fade
users 1024 Feb 8 12:30 Desktop
- rw- r - -
r - - 9 Goh hack
318 Mar 30 09:05 borg.dead.letter
-
|
rw-
|
r
-
-
|
r
-
-
|
9
|
goh
|
hack
|
318
|
Mar
|
30
|
09.05
|
Borg.dead.letter
|
Keterangan :
1=
|
tipe dari file ;
tanda dash ( - ) berarti file biasa, d berarti directory, l berarti file
link, dsb
|
5=
6=
7=
|
Jumlah link file
Nama pemilik (owner)
Nama Group
|
2=
|
Izin akses untuk
owner (pemilik), r=read/baca, w=write/tulis, x=execute/eksekusi
|
8=
9=
10=
|
Besar file dalam byte
Bulan dan tanggal update terakhir
Waktu update terakhir
|
3=
|
Izin akses untuk
group
|
11=
|
Nama file/device
|
4=
|
Izin akses untuk
other (user lain yang berada di luar group yang didefinisikan sebelumnya)
|
-
Perintah-perintah penting pada DAC :
a. Mengubah
izin akses file :
1. bu : chmod < u | g | o > < + | -
> < r | w | e > nama file, contoh : chmod u+x g+w o-r
borg.dead.letter ; tambahkan akses eksekusi(e) untuk user (u), tambahkan juga
akses write(w) untuk group (g) dan kurangi izin akses read(r) untuk other(o)
user.
2. chmod metode octal, bu: chmod - - -
namafile , digit dash ( - ) pertama untuk izin akses user, digit ke-2 untuk
izin akses group dan digit ke-3 untuk izin akses other, berlaku ketentuan :
r(read) = 4, w(write) = 2, x (execute) = 1 dan tanpa izin akses = 0.
Contoh :
Chmod 740 borg.dead.letter Berarti : bagi file borg.dead.letter berlaku digit
ke-1 -> 7=4+2+1=izin akses r,w,x penuh untuk user
digit ke-2 -> 4=4+0+0=izin akses r untuk
group
digit ke-3 ->
0=0+0+0=tanpa izin akses untuk other user.
b. Mengubah
kepemilikan : chown
c. Mengubah kepemilikan group : chgrp
d.
Menggunakan account root untuk sementara : ~$su ; system akan meminta
password password : **** ; prompt akan
berubah jadi pagar, tanda login sebagai root ~#
e.
Mengaktifkan shadow password, yaitu membuat file /etc/passwd menjadi dapat dibaca (readable) tetapi tidak lagi
berisi password, karena sudah dipindahkan ke /etc/shadow
Contoh
tipikal file /etc/passwd setelah
diaktifkan shadow:
…
root:x:0:0::/root:/bin/bash
fade:x:1000:103: , , , :/home/fade:/bin/bash
…
Lihat user
fade, dapat kita baca sebagai berikut :
username: fade
Password: x
User ID (UID): 1000
Group ID (GUID): 103
Keterangan tambahan : -
Home directory: /home/fade
Shell default: /bin/bash
...
Password-nya
bisa dibaca (readable), tapi berupa huruf x saja, password sebenarnya disimpan
di file /etc/shadow dalam keadaan
dienkripsi :
…
root:pCfouljTBTX7o:10995:0:::::
fade:oiHQw6GBf4tiE:10995:0:99999:7:::
…
·
Perlunya Pro aktif password
Linux
menggunakan metode DES (Data Encription Standart) untuk password-nya. User
harus di training dalam memilih password yang akan digunakannya agar tidak
mudah ditebak dengan program-program crack password dalam ancaman bruto force
attack. Dan perlu pula ditambah dengan program Bantu cek keamanan password
seperti :
-
Passwd+
: Meningkatkan loging dan
mengingatkan user jika mengisi password yang mudah ditebak.
-
Anlpasswd :
Dapat membuat aturan standar pengisian password seperti batas minimum, gabungan
huruf besar dengan huruf kecil, gabungan angka dan huruf dsb.
-
Kontrol akses jaringan (Network Access Control)
Firewall linux : alat pengontrolan akses antar jaringan yang
membuat linux dapat memilih host yang berhak / tidak berhak mengaksesnya. Fungsi Firewall olinux :
o
Analisa dan filtering paket Memeriksa paket TCP,
lalu diperlakukan dengan kondisi yang sudah ditentukan, contoh paket A lakukan
tindakan B.
o
Blocking content dan protocol Bloking isi paket
seperti applet java, activeX, Vbscript, Cookies.
o
Autentikasi koneksi dan enkripsi Menjalankan
enkripsi dalam identitas user, integritas satu session dan melapisi data dengan
algoritma enkripsi seperti : DES, triple DES, Blowfish, IPSec, SHA, MD5, IDEA,
dsb.
Tipe firewall linux :
o
Application-proxy firewall/Application Gateways
Dilakukan pada level aplikasi di layer OSI, system
proxy ini meneruskan / membagi paket-paket ke dalam jaringan internal. Contoh :
software TIS FWTK (Tursted Information System Firewall Toolkit)
o
Network level Firewall, fungsi filter dan
bloking paket dilakukan di router. Contoh : TCPWrappers, aplikasinya ada di
/usr/sbin/tcpd. Cara kerjanya : Lihat isi file /etc/inetd.conf :
...
telnet stream tcp
nowait root /usr/sbin/telnetd
shell stream tcp
nowait root /usr/sbin/rshd
pop3 stream tcp
nowait root /usr/sbin/pop3d
…
dengan diaktifkan TCPwrappers maka isi file /etc/inetd.conf :
...
telnet stream tcp
nowait root /usr/sbin/tcpd
in.telnetd
shell stream tcp
nowait root /usr/sbin/tcpd
in.rshd -L
pop3 stream tcp
nowait root /usr/sbin/tcpd
in.pop3d
…
setiap ada permintaan layanan jarak jauh, dipotong
dulu dengan pencocokan rule set yang telah diatur oleh tcp in, jika memenuhi syarat diteruskan ke file yang akan
diekseskusi, tapi jika tidak memenuhi syarat digagalkan.
Pengaturan TCPWrapper dilakukan dengan mengkonfigurasi
2 file, yaitu:
o
/etc/host.allow
-> host yang diperbolehkan mengakses.
o
etc/host.deny
-> host yang tidak diperbolehkan mengakses.
-
Enkripsi
(encryption)
Penerapan Enkripsi di linux :
o
Enkripsi password -> menggunakan DES ( Data Encryption
Standard)
o
Enkripsi komunikasi data :
§
Secure
Shell (SSH) -> Program yang melakukan loging terhadap komputer lain
dalam jaringan, mengeksekusi perintah lewat mesin secara remote dan memindahkan
file dari satu mesin ke mesin lainnya. Enkripsi dalam bentuk Blowfish, IDEA,
RSA, Triple DES. Isi SSH Suite :
·
scp
(secure shell copy) -> mengamankan penggandaan data
·
ssh
(secure shell client) -> model client ssh seperti telnet terenkripsi.
·
ssh-agent
-> otentikasi lewat jaringan dengan model RSA.
·
sshd
(secure shell server) -> di port 22
·
ssh-keygen
-> pembuat kunci (key generator) untuk ssh
Konfigurasi
dilakukan di :
·
/etc/sshd_config
(file konfigurasi server)
·
etc/ssh_config
(file konfigurasi client)
·
Secure socket Layer (SSL) -> mengenkripsi
data yang dikirimkan lewat port http. Konfigurasi dilakukan di : web server APACHE dengan ditambah PATCH SSL.
-
Logging
Def : Prosedur dari Sistem Operasi
atau aplikasi merekam setiap kejadian dan menyimpan rekaman tersebut untuk
dapat dianalisa.
Semua file log linux disimpan di directory /var/log, antara lain :
o
Lastlog :
rekaman user login terakhir kali
o
Last : rekaman user yang pernah
login dengan mencarinya pada file /var/log/wtmp.
o
xferlog
: rekaman informasi login di ftp
daemon berupa data wktu akses, durasi transfer file, ip dan dns host yang
mengakses, jumlah/nama file, tipe transfer(binary/ASCII), arah
transfer(incoming/outgoing), modus akses(anonymous/guest/user resmi),
nama/id/layanan user dan metode otentikasi.
o
Access_log
: rekaman layanan http / webserver.
o
Error_log
: rekaman pesan kesalahan atas service
http / webserver berupa data jam dan waktu, tipe/alasan kesalahan
o
Messages
: rekaman kejadian pada kernel
ditangani oleh dua daemon :
§
syslog
-> merekam semua program yang dijalankan, konfigurasi pada syslog.conf
§
Klog ->
menerima dan merekam semua pesan kernel.
-
Deteksi
Penyusupan (Intrusion Detection)
Def : aktivitas mendeteksi
penyusupan secara cepat dengan menggunakan program khusus secara otomatis yang
disebut Intrusion Detection System
Tipe dasar IDS
:
o
Ruled
based system : mencatat lalu lintas data jika sesuai dengan database dari
tanda penyusupan yang telah dikenal, maka langsung dikategorikan penyusupan. Pendekatan
Ruled based system :
§
Preemptory (pencegahan) ; IDS akan memperhatikan
semua lalu lintas jaringan, dan langsung bertindak jika dicurigai ada
penyusupan.
§
Reactionary (reaksi) ; IDS hanya mengamati file
log saja.
§
Adaptive system : penerapan expert system dalam
mengamati lalu lintas jaringan.
o
Program
IDS :
§
Chkwtmp : program pengecekan terhadap entry
kosong
§
Tcplogd : program pendeteksi stealth scan
(scanning yang dilakukan tanpa membuat sesi tcp)
§
Host entry : program pendeteksi login anomaly
(perilaku aneh) bizarre behaviour (perilaku aneh), time anomalies (anomaly
waktu), local anomaly.
Komponen Keamanan Windows
Komponen Arsitektur Keamanan NT :
·
Adminisrasi User dan Group
Jenis Account
User :
o
Administrator
o
Guest
o
User
Jenis Account
Group :
o
Administrator
o
Guest
o
User
o
Operator back-up
o
Power user
o
Operator server
o
Operator account
o
Operator printer
Hak User /
Grup :
o
Hak basic
: acces computer from network,
back-up files/directory, change system time, logon locally, manage auditing and
security, log (event viewer), restore files and directory, shutdown system,
take ownership files or other object, dll.
o
Hak
advance : access service and
kernel untuk kebutuhan pengembangan system.
·
Keamanan untuk system File
-
NTFS :
o
Cepat dalam operasi standar file (read – write –
search)
o
Terdapat system file recovery, access control dan permission.
o
Memandang obyek sebagai kumpulan atribut,
termasuk permission access.
-
Proteksi untuk integritas data
Transaction
logging : merupakan system file yang
dapat di-recovery untuk dapat mencatat semua perubahan terakhir pada directory
dan file secara otomatis.
o
Jika transaksi system berhasil NT akan melakukan pembaharuan pada file.
o
Jika transaksi gagal, NT akan melalui :
§
Tahap analisis : mengukur kerusakan dan
menentukan lokasi cluster yang harus diperbarui per informasi dalam file log.
§
Tahap redo : melakukan semua tahapan transaksi
yang dicatat pada titik periksa terakhir.
§
Tahap undo : mengembalikan ke kondisi semula
untuk semua transaksi yang belum selesai dikerjakan.
o
Sector
sparing : Teknik dynamic data recovery yang hanya terdapat pada disk
SCSI dengan cara memanfaatkan teknologi fault-tolerant volume untuk membuat
duplikat data dari sector yang mengalami error. Metodenya adalah dengan
merekalkulasi dari stripe set with parity atau dengan membaca sector dari
mirror drive dan menulis data tersebut ke sektor baru.
o
Cluster
remapping : Jika ada kegagalan dalam
transaksi I/O pada disk , secara otomatis akan mencari cluster baru yang tidak
rusak, lalu menandai alamat cluster yang mengandung bad sector tersebut.
·
Fault tolerance
: Kemampuan untuk menyediakan redudansi data secara realtime yang akan
memberikan tindakan penyelamatan bila terjadi kegagalan perangkat keras,
korupsi perangkat lunak dan kemungkinan masalah lainnya.
Teknologinya
disebut RAID (Redudant Arrays of inexpensive Disk) : sebuah array disk dimana
dalam sebuah media penyimpanan terdapat informasi redudan tentang data yang
disimpan di sisa media tersebut. Kelebihan RAID :
o
Meningkatkan kinerja I/O
o
meningkatkan reabilitas media penyimpanan
Ada 2 bentuk
fault tolerance :
o
Disk mirroring (RAID 1) : meliputi penulisan
data secara simultan kedua media penyimpanan yang secara fisik terpisah.
o
Disk stripping dengan Parity (RAID 5) : data
ditulis dalam strip-strip lewat satu array disk yang didalam strip-strip
tersebut terdapat informasi parity yang dapat digunakan untuk meregenerasi data
apabila salah satu disk device dalam strip set mengalami kegagalan.
·
Model Keamanan Windows NT
Dibuat dari
beberapa komponen yang bekerja secara bersama-sama untuk memberikan keamanan
logon dan access control list (ACL) dalam NT :
o
LSA
(Local security Authority) : menjamin user memiliki hak untuk mengakses
system. Inti keamanan yang menciptakan akses token, mengadministrasi kebijakan
keamanan local dan memberikan layanan otentikasi user.
o
Proses
logon : menerima permintaan logon dari user (logon interaktif dan logon
remote), menanti masukan username dan password yang benar. Dibantu oleh
Netlogon service.
o
Security
Account Manager (SAM) : dikenal juga sebagai directory service database,
yang memelihara database untuk account user dan memberikan layan validasi untuk
proses LSA.
o
Security
Reference Monitor (SRM) : memeriksa status izin user dalam mengakses, dan
hak user untuk memanipulasi obyek serta membuat pesan-pesan audit.
·
Keamanan Sumber daya lokal Obyek
Dalam NT [file, folder (directory), proses, thread,
share dan device], masing-masing akan dilengkapi dengan Obyek Security Descriptor yang terdiri dari :
o
Security ID Owner : menunjukkan user/grup yang
memiliki obyek tersebut, yang memiliki kekuasaan untuk mengubah akses
permission terhadap obyek tersebut.
o
Security ID group : digunakan oleh subsistem
POSIX saja.
o
Discretionary ACL (Access Control List) :
identifikasi user dan grup yang diperbolehkan / ditolak dalam mengakses,
dikendalikan oleh pemilik obyek.
o
System
ACL : mengendalikan pesan auditing yang dibangkitkan oleh system, dikendalikan
oleh administrator keamanan jaringan.
·
Jenis Keamanan Jaringan Windows NT :
o
Model
keamanan user level : account user akan mendapatkan akses untuk pemakaian
bersama dengan menciptakan share atas directory atau printer.
§
Keunggulan : kemampuan untuk memberikan user
tertentu akses ke sumberdaya yang di-share dan menentukan jenis akses apa yang
diberikan.
§
Kelemahan : proses setup yang kompleks karena
administrator harus memberitahu setiap user dan menjaga policy system keamanan
tetap dapat dibawah kendalinya dengan baik.
o
Model
keamanan Share level : dikaitkan dengan jaringan peer to peer, dimana user
manapun membagi sumber daya dan memutuskan apakaha diperlukan password untuk
suatu akses tertentu.
§
Keuntungan : kesederhanaannya yang membuat
keamanan share-level tidak membutuhkan account user untuk mendapatkan akses.
§
Kelemahan
: sekali izin akses / password diberikan, tidak ada kendali atas siap yang
menakses sumber daya.
Cara NT menangani keamanan jaringan :
o
Memberikan permission :
§
Permission NTFS local
§
Permission share
o
Keamanan RAS (Remote Access Server)
Melakukan remote access user menggunakan dial-up :
§
Otentikasi user name dan password yang valid
dengan dial-in permission. ·
Callback security : pengecekan nomor telepon yang valid.
§
Auditing
: menggunakan auditing trails untuk melacak ke/dari siapa, kapan user memiliki
akses ke server dan sumberdaya apa yang diakses.
o
Pengamanan Layanan internet :
§
Firewall
terbatas pada Internet Information server (IIS).
§
Menginstal tambahan proxy seperti Microsoft
Proxy server. Share administrative :memungkin administrator mendapatkan akses
ke server windows NT atau workstation melalui jaringan
·
Keamanan
pada printer
Dilakukan dengan
mensetting properties printer :
o
Menentukan permission : full control, Manage
document, print
o
Biasanya susunan permission pada NT default :
§
Adminstrator – full control
§
Owner – Manage document
§
Semua user – print
o
Mengontrol print job, terdiri dari :
§
Setting waktu cetak
§
Prioritas
§
Notifikasi (orang yang perlu diberi peringatan)
o
Set auditing information
·
Keamanan
Registry
Tools yang
disediakan dalam pengaksesan registry :
o
System policy editor : mengontrol akses terhadap
registry editor, memungkinkan administrator mengedit dan memodifikasi value
tertentu dalam registry dengan berbasis grafis.
o
Registry editor (regedit32.exe) : tools untuk
melakukan edit dan modifikasi value dalam registry.
o
Windows NT Diagnostics (winmsd.exe) :
memungkinkan user melihat setting isi registry dan valuenya tanpa harus masuk
ke registry editor sendiri.
Tools backup
untuk registry yaitu :
o
Regback.exe memanfaatkan command line / remote
session untuk membackup registry.
o
ntbackup.exe : otomatisasi backup HANYA pada
Tape drive, termasuk sebuah kopi dari file backup registry local.
o
Emergency Repair Disk (rdisk.exe) : memback-up
hive system dan software dalam registry.
·
Audit dan
Pencatatan Log
o
Pencatatan logon dan logoff termasuk pencatatan dalam multi entry login
o
Object access (pencatatan akses obyek dan file)
o
Privilege Use (paencatatan pemakaian hak user)
o
Account Management (manajemen user dan group)
o
Policy change (Pencatatan perubahan kebijakan
keamanan)
o
System event (pencatatan proses restart,
shutdown dan pesan system)
o
Detailed tracking (pencatatan proses dalam
system secara detail)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar