1) Derby Della Capitale
Derby della Capitale antara AS Roma vs Lazio diketahui sebagai derby
terpanas yang tersaji di Serie A. Secara historis, derby ini ditandai
dengan aksi rasis saat pertandingan di mulai.
Penduduk Roma sepertinya ingin mengatakan kepada dunia bahwa Derby
della Capitale lebih dari sekedar sepakbola. I Lupi -julukan Roma-
didirikan sebagai hasil penggabungan dari tiga tim, Roman, Alba-Audace
dan Fortitudo, ketiganya merupakan perintah dari rezim fasis yang
berkuasa dan diprakarsai oleh Italo Foschi. Namun berkat pengaruh salah
satu Jendral Fasis di Italia, Giorgio Vaccaro, sehingga Lazio
memberanikan diri menjadi satu-satunya tim utama dari Roma yang menolak
merger tersebut.
Duel antara AS Roma vs SS Lazio ini juga tak jauh dari permainan keras, baik dari para pemain hingga ofisial seringkali turun untuk adu mulut, atau bahkan beberapa kali terlibat adu jotos. Untuk urusan fans, fans AS Roma (yang sebagian besar fans-nya berasal dari daerah menengah kebawah selatan Roma) sering kali terlibat perkelahian di luar stadion dengan fans SS Lazio (sebagian besar berasal dari daerah utara Roma, yang dihuni oleh masyarakat menengah keatas). Sering kali, didalam stadion terjadi adu ejek antar dua suporter ini. dan tentu saja tidak ketinggalan dengan 'Flare' berwarna khas tim yang didukung.
2) Derby Della Madonnina
Bagi pecinta sepakbola
khususnya liga Italia pasti tidak ingin melewatkan laga derby terpanas
Derby Della Madonnina. Laga yang mempertemukan AC Milan dan Inter Milan
ini memang sering menyajikan pertandingan sangat seru. Tak jarang
pertandingan keras pun tersaji.
Cerita
tentang lahirnya persaingan antara kedua klub bermula tanggal 16
Desember 1899 dimana waktu itu hanya ada Klub Kriket dan Sepakbola Milan
yang didirikan oleh Alfred Edwards. Saat itu ia menjadi presiden dari
Klub Kriket dan Sepakbola Milan. Dibantu oleh Herbert Kilpin yang
menjadi kapten klub sepakbola. Pada 9 Maret 1908, perselisihan mengenai
dominasi pemain Italia dan Inggris di klub AC Milan menyebabkan
sekumpulan orang Italia dan Swiss memecahkan diri dari AC Milan
untuk membentuk klubnya sendiri. Nama Internazionale diambil karena
pendirinya ingin membuat satu klub yang terdiri dari banyak pemain dari
negara luar. Pada era itu, Inter identik dengan kaum borjuis sedangkan
Milan dengan kelas pekerjanya. Ternyata selain berbeda visi, suporter
kedua tim juga memiliki perbedaan stratifikasi sosial yang menjadi
alasan mengapa persaingan kedua klub kota Milan ini begitu panas.
3) Derby Madrid
Hanya sebagian pecinta sepakbola yang tahu Derby Madrid ini. Derby ini merupakan derby besar bagi masyarakat Spanyol terutama kota Madrid ibukota Spanyol.
Derby ini sangat panas. Kerap terjadi pertandingan keras saat pertandingan ini disajikan. Bicara
soal kemenangan, memang Real Madrid masih meraja rela. Dari 23
pertandingan derby Madrid, Real madrid telah meraih 17 kali kemenangan.
Dari segi prestasi pun Real Madrid masih jauh melayang di atas Atletico Madrid.
Tapi, jika membicarakan soal fanatisme
suporter memang Atletico Madrid memiliki suporter yang sangat loyal.
Berbeda dengan El Real yang suporternya selalu menuntut kemenangan
setiap laga. Wajar saja sering kita melihat para pemain Real Madrid
menjadi bahan ejekan suporternya sendiri kala pemainnya bermain jelek.
4) Old Firm (Glasgow Derby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar