Senin, 17 Juni 2013

Model - Model Desain Organisasi

Model desain organisasi atau struktur organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Disain mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi, desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran satuan kerja.
 
Pada penerapannya, model desain organisasi terdiri dari 2 model, yaitu Desain organisasi Mekanistik dan Desain organisasi organik.
 
Desain Organisasi Mekanistik :
Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan.
 
Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa, aman, dan ekonomik melalui perasaan
takut dan sanksi.
 
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah dan
cenderung terganggu tidak akurat.
 
Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas tujuan
dan metode departemental.
 
Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas, keputusan Relatif.
 
Proses penyusun tujuan dilakukan di tingat puncak original, tanpa mendorong adanya
partisipasi kelompok.
 
Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan.
 
 Desain Orgranisasi Orgranik.
Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara atasan
dan bawahan dalam segala persoalan.
 
Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode Partisipasi.
 
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas
keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping.
 
Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, baik atasan ataupun bawahan dapat
mempengaruhi tujuan dan metode partemental.
 
Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses kelompok.
 
Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan
sasaran yang tinggi dan realistis.
 
Proses kendali menyebar ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan
pengendalian diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar